Seperti juga coklat, maka es krim
adalah makanan favorit tua muda. Lihat saja di mal atau supermarket, tua muda
rela antri untuk membeli es krim. Apa istimewanya es krim sehingga disuka
banyak orang? Tentu saja karena rasanya yang enak dan teksturnya yang sangat
lembut tidak seperti es pada umumnya.
Ingin tahu mengapa es krim beda dengan
es batu biasa???
Es krim adalah buih setengah beku
yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperanan
untuk memberikan texture lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara,
emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak.
Bahan utama dari es krim adalah
lemak (susu), gula, padatan non-lemak dari susu (termasuk laktosa) dan air.
Sebagai tambahan, pada produk komersil diberi emulsifier, stabiliser, pewarna,
dan perasa. Sebagai emulsifier biasanya digunakan lesitin, gliserol monostearat
atau yang lainnya. Emulsifier ini berguna untuk membangun distribusi struktur
lemak dan udara yang menentukan dalam membentuk sifat rasa/tekstur halus dan
pelelehan yang baik. Untuk stabilisernya bisa digunakan polisakarida dan ini
berfungsi sebagai penambah viskositas. Sedangkan pewarna dan perasa bisanya
bervariasi tergantung pada selera pasar. Jika ingin diberi rasa strawberry
tentunya diberi perasa strawberry dan pewarna merah. Ingat, pewarna yang
diberikan tentunya harus pewarna makanan bukan pewarna tekstil lho.
Bahan-bahan tersebut dicampur,
dipasteurisasikan, dihomogenasikan, dan didinginkan dengan cepat. Setelah
emulsi minyak dalam air tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, kemudian
dilewatkan dalam kamar yang suhunya cukup rendah untuk membekukan sebagian
campuran. Pada saat yang sama udara dimasukkan dengan cara dikocok. Tujuan dari
pembekuan dan aerasi ini adalah pembentukan buih yang stabil melalui
destabilisasi parsial dari emulsi. Pengocokan tanpa pendinginan tidak akan
memberikan buih yang stabil. Jika buih terlalu sedikit produknya akan tampak
basah, keras dan sangat dingin. Sedang jika buihnya terlalu banyak maka
produknya akan tampak kering. Sel-sel udara pada es krim harus berukuran
sekitar 100 mikron. Jika sel udaranya terlalu besar, es krimnya akan meleleh
dengan cepat. Sedang jika sel udaranya terlalu kecil maka buihnya akan terlalu
stabil dan akan meninggalkan suatu ‘head’ ketika meleleh.
Es krim mempunyai struktur koloid
yang kompleks karena merupakan buih dan juga emulsi. Buih padat terjadi karena
adanya lemak teremulsi dan juga karena adanya kerangka dari kristal-kristal es
yang kecil dan terdispersi didalam larutan makromolekular berair yang telah
diberi gula. Peranan emulsifier (misalnya: gliserol monostearat komersial)
adalah untuk membantu stabilisasi terkontrol dari emulsi didalam freezer.
Perubahan-perubahan polimorfis lemak pada es krim selama penyimpanan
menyebabkan perubahan bentuk pada globula awalnya, yang berkombinasi dengan
film protein yang agak lepas, menyebabkan terjadinya penggumpalan di dalam
freezer. Stabilisasi gelembung-gelembung udara pada es krim juga terjadi karena
adanya kristal-kristal es dan fasa cair yang sangat kental. Stabiliser
polisakarida (misalnya: carrageenan) menaikkan kekentalan fasa cair, seperti
juga gula pada padatan non-lemak dari susu. Stabiliser-stabiliser ini juga
dikatakan dapat memperlambatan pertumbuhan kristal-kristal es selama
penyimpanan. Hal ini karena jika kristal-kristal esnya terlalu besar maka akan
terasa keras di mulut.
Nah ternyata es krim itu seru kan,
gak cuma berisi air saja. Hayooo…. Siapa yang jadi ingin makan es krim???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar